Sabtu, 05 April 2014

Pengawet dalam Mie Instan

PENGAWET DALAM MIE INSTAN

oleh:
BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Makanan merupakan kebutuhan dasar (pokok) yang sangat penting bagi kehidupan manusia baik secara fisiologis, psikologis, sosial maupun antropologis. Pangan selalu terkait dengan upaya manusia untuk mempertahankan kelangsungan hidup dan kesehatannya di muka bumi (Seto 2001).
Pengawet makanan adalah cara yang digunakan untuk membuat makanan memiliki daya simpan yang lama dan mempertahankan sifat-sifat fisik dan kimia makanan. Dalam mengawetkan makanan harus diperhatikan jenis bahan makanan yang diawetkan, keadaan bahan makanan, cara pengawetan, dan daya tarik produk pengawetan makanan. Teknologi pengawetan makanan yang dikembangkan dalam skala industri masa kini berbasis pada cara-cara tradisional yang dikembangkan untuk memperpanjang masa konsumsi bahan makanan (Arluyina D 2004).
Bahan pengawet adalah bahan kimia yang dapat mencegah atau menghambat proses fermentasi (pembusukan), pengasaman, atau peruraian lain terhadap makanan yang disebabkan oleh mikroorganisme sehingga makanan tidak mudah rusak atau menjadi busuk. Bahan pengawet tradisional telah dikembangkan sejak ratusan tahun lalu, seperti garam dapur, gula, cuka, dan lada. Ikan laut biasa diawetkan dengan cara pengasinan. Buah-buahan diawetkan dengan cara dijadikan manisan. Makanan lauk-pauk bisa diawetkan dengan dibumbui lada dan cuka. Garam dapur biasanya digunakan untuk mengawetkan daging dan ikan agar tidak mudah busuk (Chairil 1992).
Miinstan merupakan makanan yang sangat populer, digemari berbagai kalangan dan berpotensi sebagai salah satu makanan alternatif pengganti beras. Hal ini disebabkan karena mie instan memiliki rasa yang enak, proses penyajian yang mudah dan cepat, jumlah kalori cukup tinggi, harga relatif murah dan dapat diproduksi dalam berbagai bentuk yang menarik serta daya simpan yang baik. Karena memiliki daya simpan yang baik. Mie instan sering dipertanyakan apakah menggunakan bahan kimia sebagai pengawet dalam proses pembuatannya.

 Setiap bungkus mie instan terdapat satu sachet bumbu dan beberapa bahan-bahan lainnya, seperti flavouring, kecap, saos, dan solid ingredient seperti sosis, suwiran sayur, bawang goreng, cabe kering dan sebagainya. Pada proses pembuatan mie, pengawetan dilakukan dengan deep frying yaitu penggorengan dalam minyak goreng panas pada suhu 1200-1600 C selama ± 2 menit sampai kering dan diperoleh kadar air kurang dari 4 % sehingga mikroorganisme tidak dapat berkembang biakSedangkan pembuatan bumbu-bumbunya menggunakan bahan kimia sebagai pengawet. Pengawet yang paling umum digunakan yaitu asam benzoat dan nipagin. Kombinasi dari pengggunaan asam benzoat dan nipagin sebagai pengawet dalam makanan dapat meningkatkan daya tahan makanan karena peningkatan efek antimikrobanya (Arluyina D 2004).
Makanan merupakan kebutuhan dasar (pokok) yang sangat penting bagi kehidupan manusia baik secara fisiologis, psikologis, sosial maupun antropologis. Pangan selalu terkait dengan upaya manusia untuk mempertahankan kelangsungan hidup dan kesehatannya di muka bumi (Seto 2001).

1.2  Rumusan Masalah
1.                  Bagaimana sejarah budaya mie instan ?
2.                  Apakah pengawet yang terkandung dalam mie instan ?
3.                  Bagaimana efek samping dari pengawet tersebut ?
4.                  Bagaimana tips makan mie instan dengan menghilangkan zat pengawet ?

1.3  Tujuan
Mengetahui sejarah budaya dari mie instan, mengetahui pengawet apa saja yang terkandung di dalam mie instan, mengetahui efek samping akibat pengawet dalam mie instan dan mengetahui bagaimana tips makan instan dengan menghilangkan zat pengawet.



BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian dan Sejarah Mie Instan
            Mie Instan adalah mie yang sudah dimasak terlebih dahulu dan dicampur dengan minyak dan bisa dipersiapkan untuk konsumsi hanya dengan menambahkan air panas dan bumbu - bumbu yang sudah ada dalam paketnya. Mie instan diciptakan oleh Momofuku Ando pada tahun 1958, yang kemudian mendirikan perusahaan Nissin dan memproduksi produk mi instan pertama di dunia Chicken Ramen (ramen adalah sejenis mie Jepang) rasa ayam. Peristiwa penting lainnya terjadi pada tahun 1971 ketika Nissin memperkenalkan mie dalam gelas bermerek Cup Noodle. Kemasan mi adalah wadah sterofoam tahan air yang bisa digunakan untuk memasak mie tersebut.
            Menurut sebuah survei Jepang pada tahun 2000,  mie instan adalah ciptaan terbaik Jepang abad ke-20. Hingga 2002, saat ini Indonesia adalah produsen mie instan yang terbesar di dunia. Dalam hal pemasaran, pada tahun 2005 Tiongkok menduduki tempat teratas, dengan 44,3 milyar bungkus, disusul dengan Indonesia dengan 12,4 milyar bungkus dan Jepang dengan 5,4 milyar bungkus. Namun Korea Selatan mengonsumsi mie instan terbanyak per kapita, dengan rata-rata 69 bungkus per tahun dan diikuti oleh Indonesia dengan 55 bungkus dan Jepang dengan 42 bungkus. Mie instan sifatnya praktis dan cepat memasaknya membuat makanan satu ini banyak disukai orang, terutama orang yang tidak memiliki banyak waktu. Tetapi ada beberapa hal yang perlu diketahui semua orang, bahwa kandungan gizi pada mi instan tidak lengkap, perlu tambahan bahan makanan lain agar nilai gizinya lebih baik. Selain itu mie instan lebih baik direbus sebanyak dua kali, terutama untuk mie instan berkuah.
Mie instan sudah merupakan salah satu makanan terfavorit warga Indonesia. Bisa dipastikan hampir setiap orang telah mencicipi mi instan atau mempunyai persediaan mie instan di rumah. Bahkan tak jarang orang membawa mi instan saat ke luar negeri sebagai persediaan “makanan lokal” jika makanan di luar negeri tidak sesuai selera. Ini karena rasa mie instan yang gurih sekali karena memakai berbagai bumbu yang tak jarang berbahaya bagi kesehatan seperti MSG, pengawet buatan, perasa buatan sehingga rasanya jadi seperti rasa ayam, sapi, bakso dan sebagainya.
2.2 Kandungan Mie Instan
            Mie dibuat dari campuran tepung, minyak sayur, garam, dan beberapa bahan aditif seperti natrium polifosfat (berfungsi sebagai pengemulsi/penstabil), natrium karbonat  dan kalium karbonat yang berfungsi sebagai pengatur asam. Selain itu, mie juga ditambahkan zat pewarna kuning (tartrazine). Ada pula bumbu mie yang banyak mengandung garam, cabe, dan bumbu-bumbu lain. Bumbu mie instant juga tak lepas dari zat aditif makanan seperti MSG (Monosodium glutamat) yang berfungsi sebagai penguat rasa. Jika digunakan secara berlebihan, MSG mempunyai efek negatif terhadap tubuh. mengkonsumsi MSG sebanyak 12 gram per hari dapat menimbulkan gangguan lambung, gangguan tidur dan mual-mual. Bahkan beberapa orang ada yang mengalami reaksi alergi berupa gatal, mual dan panas. bukan hanya itu saja MSG juga dapat memicu hipertensi, asma, kanker serta diabetes, kelumpuhan serta penurunan kecerdasan.
            Kadang natrium polifosfat dicampur guar gum. Bahan lain misalnya karamel, hidrolisat protein nabati, ribotide, zat besi dan asam malat yang fungsinya tidak jelas. Selain minyak sayur, ada pula food additive, yaitu bahan-bahan kimia yang ditambahkan ke dalam proses pengolahan makanan, dengan tujuan agar makanan tersebut memiliki sifat-sifat tertentu. Bumbu mie misalnya garam, gula, cabe merah, bawang putih, bawang merah, saus tomat, kecap, vetsin (MSG) serta bahan cita rasa (rasa ayam, rasa udang, rasa sapi) juga banyak menggunakan additive. Belum lagi sterofoam dalam mie cangkir, yang dicurigai bisa menyebabkan kanker. Kandungan utama yang lain dari mie adalah karbohidrat kemudian ada protein tepung (gluten), dan lemak, baik yang dari mie nya sendiri maupun minyak sayur dalam sachet. Jika dilihat komposisi gizinya, mie memang tinggi kalori, tapi kurang zat-zat gizi penting lain seperti vitamin, mineral dan serat. Bahan-bahan lain yang harus diwaspadai yang terkandung dalam mie instant :
1). Bumbu dan pelengkap
2). Bahan penambah rasa
3). Minyak sayur
4). Solid Ingredient
5). Kecap dan sambal

2.3 Bahaya Buruk (Efek Samping) Makan Mie Instan
Beberapa Penyakit Mengenai berlebihan Makan Mie Instant
-          Peyebab Kanker
            Mie instant yang beredar saat ini, ternyata cukup membahayakan telah diketahui bahwa permukaan mie instant dilapisi oleh lilin inilah kenapa mie tidak pernah lengket satu sama lain. Lilin ini sangat membahayakan kesehatan tubuh,karena tubuh kit butuh waktu lama untuk mencerna lilin ini, yakni sekitar dua kali, jika zat ini terus menumpuk dalam tubuh, kemungkinan kita untuk terkena penyakit kkaner sangatlah tinggi misalnya: kanker hati, usus atau leukemia. Tak hanya lilin mie instant. Bumbunya pun yang mengandung banyak zat aditif seperti MSG yang bias menjadi pemicu kanker dalam tubuh banyak kasus nyata tentang orang yang sakit dan diduga disebabkan karena terlalu banyak mengkomsumsi mie instant. Karena itu, sebaiknya anda pun mulai mengurangi mengkomsumsi makanan ini.
-          Chinese Restaurant Syndrome
            Bahaya makan mie instant yang satu ini lebih mirip keracunan. Hal ini disebabkan oleh MSG yang terdapat pada bumbu mie instant. Ada beberapa orang yang tidak tahan dengan MSG, lalu kemudian merasa pusing dan sesak nafas. Namun penyakit ini tidak terlalu fatal, karena akan sembuh setelah 2-3 jam kemudian. bahan-bahan yang sebenarnya tak dibutuhkan tubuh ini juga bisa memperlambat kerja organ-organ pencernaan.
-          Kerusakan Jaringan Otak
            Mengkomsumsi mie Instant terus menerus sama dengan menumpuk zat-zat kimia berbahaya dalam tubuh dan efeknya bisa merusakkan sel-sael jaringan otak. Akibatnya, akan terjadi penurunan transmisi sinyal dalam otak. Selain itu, kerusakan jaringan sel otak ini. Juga akan memicu penyakit-penyakit lain. Seperti Stroke atau kelumpuhan.

2.4 Tips Makan Mie Instan
            Untuk meminimalisir bahaya makan mie instant, ada beberapa tips mudah yang bisa anda ikuti yaitu sebagai berikut :
-          Jika anda memang tidak bisa lepas dari komsumsi mie instant. Sebaiknya jangan setiap hari, memakannya setelah makan mie instant, beri jangka waktu sekitar 3 hari bila ingin memakannya lagi. Hal ini bertujuan untuk member waktu bagi tubuh agar bisa mencerna lilin (pelapis mie) sampai benar-benar habis dan tidak menumpuk ditubuh.
-        Saat memasak mie instant, anda tentu merebus mie terlebih dahulu dengaan air mendidih untuk mie instant goreng, setelah mie masak tiriskan lalu bilas lagi dengan air bersih yang tentunya sudah matang. Untuk mie instant kuah, setelah mie matang jangan langsung dibubuhi bumbu mie instant. Tiriskan dahulu mienya, lalu buang air sisa perebusan mie. Untuk kuah, anda bisa memakai air panas yang baru.

Perlakuan ini untuk meminimalisir masuknya zat lilin kedalam tubuh, saat mie direbus, lilin bisa lepas dari mie dan menyatu dengan air rebusan, itulah sebabnya, sebaiknya jangan mengkomsumsi air rebusan mie.


BAB III
PENUTUP

3.1 Simpulan
            Produk makanan instant sebagaimana diketahui adalah salah satu produk makaanan cepat saji yang semakin lama semakin banyak digemari masyarakat karena kemudahan dalam hal penyajiannya. Demikian juga bagi kalangan mahasiswa yang sebagian besar berdomisil jauh dari orang tua, produk ini merupakan makanan cepat saji yang bisa dikomsumsi karena harganya yang terjangkau, mudah didapatkan dan sifatnyaa yang tahan lama. Dengan demikian buat mahasiswa yang tetap mengkomsumsi makanan agar tidak berlebihan karena zat-zat yang terkandung dalam mie instant dapat menggangu kesehatan khususnya pada pencernaan.

3.2 Saran
-       Buat Mahasiswa atau masyarakat yang tetap mengkomsumsi makanan mie  instan agar memperhatikan isi makalah ini mengenai tips-tips untuk menghilangkan zat pengawet.
-         Khusus buat pembaca semoga isi makalah ini dapat menjadi referensi tambahan dan bermanfaat bagi kehidupan sehari-hari.

Daftar Pustaka
Aryulina Diah. 2004. Biologi SMA untuk kelas XII. Jakarta: Esis.
Anwar Chairil. 1992. Aspek Kimia Fisika Pewarna, Pengawet, dan Pengawet Alami dalam Makanan. Yogyakarta: PAU Pangan Gizi.
Seto R. 2001 . Sejarah Budaya Mie Instan. Yogyakarta: Pustaka.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar